Aksi Doa Bersama Pedagang, Malioboro, ikon wisata Yogyakarta, baru-baru ini mengalami kericuhan yang melibatkan pedagang kaki lima (PKL) di Teras Malioboro. Kericuhan terjadi akibat kebijakan penataan ulang kawasan tersebut yang dianggap merugikan para pedagang. Beberapa pedagang merasa bahwa relokasi dan aturan baru mengancam mata pencaharian mereka, yang kemudian memicu aksi protes dan bentrokan.
Aksi Doa Bersama
Dalam upaya meredakan ketegangan dan memulihkan suasana, para pedagang Teras Malioboro menggelar aksi doa bersama. Acara ini diadakan di area Teras Malioboro, diikuti oleh ratusan pedagang dan warga setempat. Doa bersama ini bertujuan untuk memohon kedamaian, kelancaran rezeki, serta solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Tujuan Doa Bersama
Ketua Paguyuban Pedagang Teras Malioboro, Bapak Supriyadi, menyatakan bahwa aksi doa bersama ini merupakan bentuk upaya mereka untuk mencari solusi damai. “Kami berharap melalui doa bersama ini, semua pihak bisa lebih tenang dan bijaksana dalam mencari jalan keluar. Kami ingin berdagang dengan aman dan tenteram tanpa harus merugikan pihak lain,” ujar Supriyadi.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Aksi doa bersama ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Yogyakarta dan tokoh masyarakat setempat. Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan pesan damai. Beliau menegaskan komitmen pemerintah untuk mencari solusi terbaik bagi para pedagang tanpa mengabaikan penataan kawasan Malioboro yang lebih rapi dan nyaman bagi wisatawan.
Pesan Kedamaian dan Persatuan
Tokoh masyarakat dan ulama yang hadir juga memberikan tausiyah dan pesan-pesan kedamaian. Mereka mengingatkan pentingnya persatuan dan saling menghormati dalam menyelesaikan masalah. Mari kita selesaikan permasalahan ini dengan kepala yang sangat dingin. Ingatlah bahwa kedamaian dan kebersamaan adalah kunci utama dalam membangun masyarakat yang harmonis, Kata KH. Ahmad Mustofa, seorang ulama yang turut memberikan ceramah dalam acara tersebut.
Harapan Kedepan
Para pedagang berharap aksi doa bersama ini dapat menjadi titik balik dalam mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya-upaya damai dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Semoga dengan doa bersama ini, Tuhan memberikan jalan yang terbaik bagi kita semua. Kami berharap dapat kembali berdagang dengan tenang dan Malioboro tetap menjadi ikon pariwisata yang damai dan harmonis, Pungkas Supriyadi.
Kesimpulan
Aksi doa bersama pedagang Teras Malioboro merupakan langkah positif dalam meredakan ketegangan pasca kericuhan. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan situasi dapat kembali kondusif dan solusi terbaik dapat segera ditemukan. Semoga Malioboro terus menjadi simbol kedamaian dan keramahtamahan, tidak hanya bagi warga Yogyakarta, tetapi juga bagi para wisatawan yang berkunjung.